Selasa, 22 Mei 2007

Cecoretan episode #2 : Mengenal Tsunami

Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang “tsu” yang berarti gelombang dan “nami” pelabuhan. Secara bebas, tsunami diartikan sebagai gelombang laut yang melanda pelabuhan.
Tsunami dapat oleh gangguan bawah laut yang disebabkan oleh gempa bumi, letusan gunung api, longsor, atau meteor yang jatuh ke bumi. Namun umumnya tsunami terjadi akibat gempa bumi bawah laut. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Terjadilah aliran energi air laut, yang seketika sampai di pantai menjadi gelomabang besar yang di sebut tsunami
Kecepatan gerakan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi. Kecepatan bisa mencapai ribuan kilometer, bila tsunami mencapai pantai, kecepatan 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya Di tengah laut tinggi gelombangtsunami paling besar sekitar lima meter, maka saatmencapai pantai tinggigelombangnya bisa mencapai pulujan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencpai pantai tsunami akan merayap masuk dratan jauh dari garis pantai dengan jankauan lima ratus meter dari garis pantai.

Syarat terjadinya tsunami
  1. Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 – 30 km
  2. Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
  3. Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
  4. Biasanya terjadi di pantai terbuka dan landai serta berbentuk teluk
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkn korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih

Tanda-tanda tsunami
  1. Bencana tsunami diawali oleh gempa bawah laut, biasanya terasa di wilayah pantai
  2. Setelah gempa terjadi maka air laut surut sanagat renda secara tiba-tiba, seolah-olah tersedot ke dasar laut
  3. Tercium bau garam yang tidak seperti biasanya dari pantai

Jika kita menghadapi tanda-tanda tersebut, beri tahulah orang-orang untuk bergerak ke tempat yang lebih tinggi. Sebelum tsunami terjadi, ketahuilah jalur menuju tempat yang aman, semisal dataran yang lebih tinggi

Lokasi gempa dan dampaknya

Kedalaman (m)

Kecepatan (Km/jam)

Panjang Gelombang (Km)

7000

943

282

4000

713

213

2000

504

151

200

195

48

50

79

23

10

36

10.6

Pada saat tsunami datang

  • Jangan panik
  • Jangan menjadikan gelombng tsunami sebagai tontonan. Apabila gelombang tsunami dapat dilihat, berarti kita berada di kawasan yang berbahaya
  • Jika air laut surut dari batas normal, tsunami mungkin terjadi
  • Bergeraklah dengan cepat ke tempat yang lebih tinggi ajaklah keluarga dan orang di sekitar turut serta. Tetaplah di tempat yang aman sampai air laut benar-benar surut

Sesudah tsunami
  • Ketika kembali ke rumah, jangan lupa memeriksa kerabat satu-persatu
  • Jangan memasuki wilayah yang rusak, kecuali setelah dinyatakan aman
  • Hindari instalasi listrik
  • Datangi posko bencana, untuk mendapatkan informasi Jalinlah komunikasi dan kerja sama degan warga sekitar
  • Bersiaplah untuk kembali ke kehdupan yang normal


Sumber

Tidak ada komentar: