Senin, 17 September 2007

Gempa Laut : Ikan Nggak Musnah

Gempa memiliki kekuatan yang suangat besar. Gempa dengan kekuatan 7 SR saja kira-kira memiliki energi setara dengan 240 kiloton TNT, setara dengan 12 butir bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima. Tapi mengapa kita tidak melihat “ledakan" sebesar itu? kemana saja energinya?
Energi sebesar itu telah diubah menjadi energi mekanis berupa pemindahan massa batuan dari posisi sebelumnya ke posisi saat ini. Tapi tahukah Anda seberapa besar batuannya? Dr. Irwan Meilano menghitung ukurannya sebagai 240×120km (panjangxlebar) dengan besarnya slip rata-rata pada bidang gempa 6.5km, dah kedalaman rata-rata batuan yang dipindahkan ini kira-kira 30 Km, atau pada episenternya. Coba saja hitung berapa berat batuan yang terpindahkan kalau saja berat jenis batuan itu 2.5 gr/cc atau kira-kira 2.5 juta kilotonne/cubic kilometer. Tenaga gempa di Bengkulu ini setara 16ribu Kiloton TNT. Ingat skala magnitude gempa itu logaritmik.


Disinilah kuncinya. Getaran yang dihasilkan gempa berbeda dengan getaran yang dihasilkan bom. Berapa frekuensi yang dihasilkan oleh getaran gempa? getaran gempa menghasilkan frekuensi rendah dibawah 7 Hz, dan amplitudonya cukup besar. Sehingga getaran itu tidak menyebabkan adanya perubahan tekanan yang besar ketika merambat. Sedangkan getaran bom, memiliki frekuensi tinggi serta menyebabkan perubahan tekanan cukup besar diair maupun diudara. Tekanan inilah yang menyebabkan rusaknya bangunan, juga matinya ikan di laut ketika terjena bom ikan. Namun bom ikan ini tidak menghasilkan gelombang yang mampu merambat jauh. Sehingga getaran bom ikan hanya dirasakan di dekatnya, walaupun dekat tetapi sangat merusak keseluruhan ekosistem di laut. Koral serta terumbu karang hancur oleh ledakan bom ikan.
Gelombang gempa memiliki frekuensi rendah yang sangat dominan sehingga goyangannya inilah yang merusak bangunan, bukan tekanannya seperti ledakan bom. Itulah sebabnya BOM itu akan membunuh manusia. Sedangkan gempa bumi ini tidak membunuh, yang membunuh adalah konstruksi bangunan yang tidak tahan goyangan.
Ada yang menyatakan “Earthquake did not kill people, the bad building did it“, Gempa tidak membunuh manusia, tapi bangunan yang buruk yang melakukannya. Jadi disinilah yang terpenting adalah konstruksinya yang harus memenuhi standart atau tahan terhadap goyangan gempa. Tentunya berbeda ketika gempa ini menyebabkan tsunami, ataupun tanah longsor juga kan?




Read More..

Kamis, 13 September 2007

Bulan Ramadhan

Puasa! Puasa! , itulah kata yang sering dikatkan dengan bulan ramadhan. KemarinDepartemen Agama Republik Indonesia menetapkan tangal satu ramadhan hari kamis, 13 September 2007 Masehi, tepat hari ini. Sebenarnya apakah itu ramadhan?
Ramadhan, Ramadan atau Romadhon (bahasa Arab:رمضان) adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya berpuasa, shalat tarawih, peringatan turunnya Al Qur'an, mencari malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Al Qur'an dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri. Kekhususan bulan Ramadhan ini bagi pemeluk agama Islam tergambar pada Al Qur'an yang artinya:
"bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu..." QS. Al Baqarah :185
Ramadhan berasal dari akar kata ر م ﺿ , yang berarti panas yang menyengat atau kekeringan, khususnya pada tanah. Dari akar kata tersebut kata Ramadhan digunakan untuk mengindikasikan adanya sensasi panas saat seseorang kehausan. Pendapat lain mengatakan bahwa kata Ramadhan digunakan karena pada bulan itu dosa-dosa dihapuskan oleh perbuatan baik sebagaimana matahari membakar tanah. Lebih lanjut lagi hal itu dikiaskan dengan dimanfaatkannya momen Ramadhan oleh para penganut Islam yang serius untuk mencairkan, menata ulang dan memperbaharui kekuatan fisik, spiritual dan tingkah lakunya, sebagaimana panas merepresentasikan sesuatu yang dapat mencairkan materi.
Di bulan ramadhan seorang muslim melakukan aktivitas keagamaan, antara lain:
  1. Puasa Ramadhan. Selama bulan Ramadhan, penganut agama Islam akan berpuasa setiap hari. Aktivitas muslimakan berpuasa dimulai dari sahur, yakni makan ringan sebelum waktu puasa (terbitnyafajar). Setelah sahur, mereka yang berpuasa harus menahan diri dari makan, minum danberhubungan seksual antara suami-istri hingga tiba waktu berbuka yakni saat terbenamnyamatahari. Saat berbuka (atau dikenal dengan istilah iftar), yang juga ditandai dengan masuknyawaktu shalat maghrib, mereka yang berpuasa akan berbuka dengan kurma atau air putih. Kurma adalah buah yang manis, mengandung sukrosa, glukosa dan fruktosa yang merupakan karbohidrat sederhana sehingga mudah dicerna tubuh. Namun tidak semestinya berlebihan karena Rasulullah berbuka dengan hanya beberapa butir kurma.
    Dari Anas bin Malik ia berkata : “Adalah Rasulullah berbuka dengan Rutab (kurma yang lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat Rutab, maka beliau berbuka dengan Tamr (kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering beliau meneguk air. (Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud)
    Nabi Muhammad Saw berkata : “Apabila berbuka salah satu kamu, maka hendaklahberbukadengan kurma. Andaikan kamu tidak memperolehnya, maka berbukalah dengan air, makasesungguhnya air itu suci.”
  2. Shalat tarawih.Pada malam harinya, tepatnya setelah shalat isya, para penganut agama Islam melanjutkan ibadahnya dengan melaksanakan shalat tarawih. Shalat khusus yang hanya dilakukan pada bulan Ramadhan. Shalat tarawih, walaupun dapat dilaksanakan dengan sendiri-sendiri, umumnya dilakukan secara berjama'ah di masjid-masjid. Terkadang sebelum pelaksanaan shalat tarawih pada tepat-tempat tertentu, diadakan ceramah singkat untuk memberkali para jama'ah dalam menunaikan ibadah pada bulan bersangkutan.
  3. Turunnya Al Qur'an. Pada bulan ini di Indonesia, tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan, (terdapat perbedaan pendapat para ulama mengenai tanggal pasti turunnya Al Qur'an untuk pertama kalinya[5]) diperingati juga sebagai hari turunnya ayat Al Qur'an (nuzulul qur'an) untuk pertama kalinya oleh sebagian muslim. Pada peristiwa tersebut surat Al Alaq ayat 1 sampai 5 diturunkan pada saat Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira. Peringatan peristiwa ini biasanya dilakukan dengan acara ceramah di masjid-masjid.
  4. Laylatul Qadar. Laylatul Qadar (malam ketetapan), adalah satu malam yang khusus terjadi di bulan Ramadhan. Malam ini dikatakan dalam Al Qur'an pada surat Al Qadar, lebih baik daripada seribu bulan. Saat pasti berlangsungnya malam ini tidak diketahui namun menurut beberapa riwayat, malam ini jatuh pada 10 malam terakhir pada bulan Ramadhan, tepatnya pada salah satu malam ganjil yakni malam ke-21, 23, 25, 27 atau ke-29. Sebagian muslim biasanya berusaha tidak melewatkan malam ini dengan menjaga diri tetap terjaga pada malam-malam terakhir Ramadhan sembari beribadah sepanjang malam.
  5. Umrah. Ibadah umrah jika dilakukan pada bulan ini mempunyai nilai dan pahala yang lebih bila dibandingkan dengan bulan yang lain. Dalam Hadits dikatakan "Umrah di bulan Romadhan sebanding dengan haji atau haji bersamaku." (HR: Bukhari dan Muslim).[7]
  6. Zakat Fitrah. Zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan khusus pada bulan Ramadhan atau paling lambat sebelum selesainya shalat ied. Setiap individu muslim yang berkemampuan wajib membayar zakat jenis ini. Besarnya zakat fitrah yang harus dikeluarkan per individu adalah satu sha' makanan pokok di daerah bersangkutan. Jumlah ini bila dikonversikan kira-kira setara dengan 3,1 liter atau 2,176 liter beras. Penerima Zakat secara umum ditetapkan dalam 8 golongan (fakir, miskin, amil, muallaf, hamba sahaya, gharimin, fisabilillah, ibnu sabil) namun menurut beberapa ulama khusus untuk zakat fitrah mesti didahulukan kepada dua golongan pertama yakni fakir dan miskin. Pendapat ini disandarkan dengan alasan bahwa jumlah zakat yang sangat kecil sementara salah satu tujuannya dikeluarkannya zakat fitrah adalah agar para fakir dan miskin dapat ikut merayakan hari raya.
  7. Idul Fitri. Akhir dari bulan Ramadhan dirayakan dengan sukacita oleh seluruh muslim di dunia. Pada malam harinya (malam 1 syawal), yang biasa disebut malam kemenangan, mereka akan mengumandangkan takbir bersama-sama. Di Indonesia sendiri ritual ini menjadi tontonan yang menarik karena biasanya para penduduk (yang beragama Islam) akan mengumandangkan takbir sambil berpawai keliling kota dan kampung, terkadang dilengkapi dengan memukul beduk dan menyalakan kembang api. Esoknya tanggal 1 Syawal, yang dirayakan sebagai hari raya Idul Fitri, baik laki-laki maupunperempuan muslim akan memadati masjid maupun lapangan tempat akan dilakukannya ShalatIed. Shalat dilakukan dua raka'at kemudian akan diakhiri oleh dua khotbah mengenai Idul Fitri. Perayaan kemudian dilanjutkan dengan acara saling memberi ma'af di antara para muslim, dansekaligus mengakhiri seluruh rangkaian aktivitas keagamaan khusus yang menyertaiRamadhan.
Penentuan awal Ramadhan merupakan hal yang penting dalam melaksanakan ibadah Ramadhan. Kalender Hijriyah didasarkan pada revolusi bulan mengelilingi bumi dan awal setiap bulan ditetapkan saat terjadinya hilal (bulan sabit). Metode penentuan saat terjadinya hilal yang digunakan saat ini adalah metode penglihatan dengan mata telanjang (dikenal dengan istilah rukyah) serta menggunakan metode perhitungan astronomi (dikenal dengan istilah hisab). Majelis Ulama Indonesia menggunakan kombinasi hisab dan rukyah untuk penentuan hilal. Nahdlatul Ulama (NU) menggunakan metode rukyah sementara Muhammadiyah dan Persatuan Islam menggunakan hisab sebagai sandaran penentuan hilal.[8] Perbedaan metode ini menyebabkan adanya kemungkinan perbedaan hasil penetapan kapan awal dan berakhirnya Ramadhan sebagaimana sempat terjadi pada tahun 1998 (1418 H). Bulan Ramadhan di Indonesia dan negara dengan penduduk mayoritas Islam pada umumnya dapat dihubungkan dengan meningkatnya daya beli dan perilaku konsumtif masyarakat akan barang dan jasa. Di Indonesia sendiri hal ini terkait erat dengan kebiasaan pemerintah dan perusahaan swasta untuk memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para pegawainya. Peningkatan ini terjadi di hampir semua sektor dari transportasi, makanan, minuman hingga kebutuhan rumah tangga. Sehingga tidak jarang tingkat inflasi pun mencapai titik tertinggi pada periode bulan ini.[9] Fenomena ini secara kasat mata terlihat dengan menjamurnya para pedagang musiman yang menjajakan berbagai komoditas mulai dari makanan hingga pakaian, di ruang-ruang publik terutama di pinggir jalanan. Di samping juga maraknya penyelenggaraan bazaar baik yang disponsori oleh pemerintah, swasta, organisasi tertentu maupun swadaya masyarakat.

Catatan
  • Pada bulan ini pada sebagian daerah di Indonesia, berkembang kebiasaan jalan-jalan sembari menunggu waktu berbuka, di Bandung kebiasaan ini dikenal dengan nama Ngabuburit, di Indramayu dikenal dengan nama Luru Sore (Cari Sore). Biasanya saat ini juga dimanfaatkan untuk membeli makanan dan minuman untuk dipergunakan saat berbuka puasa.
  • Di Indonesia umummnya orang berbuka puasa dengan yang manis-manis, padahal hidangan yang mengadung gula tinggi justru akan mengakibatkan dampak yang buruk bagi kesehatan. Hal ini berasal dari kesimpulan yang tergesa-gesa atas sebuah hadits bahwa Rasulullah berbuka puasa dengan kurma. Karena kurma rasanya manis, maka muncul anggapan bahwa berbuka (disunahkan) dengan yang manis-manis. Pada akhirnya kesimpulan ini menjadi waham dan memunculkan budaya berbuka puasa yang keliru di tengah masyarakat.
Demikian uraian tentang ramadhan. Akhir kata :
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan

Sumber : Wikipedia

Read More..

Panas

Kutatap matahari bersinar
Sinarnya terik menyengat badan
kupalingkan mata dari matahari
Kulihat hamparan gersang tanpa air

Pohon-pohon tanpa akar
Rumput-rumput tinggal tanah
Yang tertinggal batu padas
Batu padas tepi jalan panas

Ku berjalan dan terus berjalan
Ku coba menikmati yang ada
Tapi, apa yang dapat ku nikmati
Hanyalah lahan tandus tanpa arti

Dulu ku teringat...
Di kiriku deretan hijau nan indah
Dulu ku teringat..
Di kananku sungai jernih beriak

Tapi kini...
Hanyalah hamparan debu
Debu penutup hati
Hati perusak alam

Sungai kering
Pohon musnah
Hewan punah
Tanah merekah

Aku berjalan
Berjalan menyusuri jalan
Jalan yang panas
Menuju kampung halaman

Klemunan, 10 Janunari 2007

Read More..

Rembulan Mimpi

Cahaya rembulan redup
Kelabu bersinar
Laksana tak hidup
Wajahnya memar

Rembulan, rembulan
Berdiri tegap di sana
Berdiri sendiri tenang
Tutupi kilatan bintang

Rembulan...
Apakah tahu engkau
Kerisauan hatiku
Kecemasan diriku

Aku berlari di kegelapan
Berlari sendirian
Mencari yang tiada pasti
Pendobrak resah ini

Aku mencari...
Aku mencari..
Mencari... Mencari...

Hai rembulan...
Lihatlah diriku ini
Aku berlari mengejar mimpi
Mimpi selangit tinggi

Aku berlari mencoba lebih
Namun aku tiada mampu lagi
Berhenti, jatuh diri ini
Hilang segala asa diri

Rembulan...
Ingin aku menggapaimu
Agar mampu aku ini
Meraih mimpiku selangit tinggi

Klemunan, Selasa Pon 27 Maret 2007

Read More..

Pagi yang Indah

Pagi-pagi sekali. Matahari saja masih malu-malu untuk menampakan hidungnya (memangnya matahari punya hidung?). Jam kaleng bulat dengan topi bulat di atas kiri dan kanan saja belum bangun, hanya terdengar bunyi tak… tik… tuk. Di atas tempat tidur nan empuk, wuu, terlihat sesosok manusia tertidur pulas. Rambut dan bajunya berantakan, mulutnya menganga, liurnya keluar, sehingga tercipta pulau-pulau nan bau di atas bantalnya. Kaki di atas selimut yang menutupi bantal dengan kepala di ranjang sebelah bawah. Jam kaleng menyorot jam empat lebih lima puluh sembilan pagi.
Satu menit berlalu. Tiba-tiba, “Kriiiiiiing…….!!!”. Jam lima tepat. Bunyinya kemana-mana. Bahkan ayam betina yang ada di belakang rumah saja sempat histeris sewaktu pertama kali mendengar bunyi ramai itu.
Gedubrak! Eh, bunyi apa tuh? Ya ampun, si manusia terjatuh dari ranjang dengan kepala terlebih dahulu. Kelihatannya benjol.
“Suara apa itu?” terdengar suara dari dapur di luar kamar.
“Selimut jatuh!” kata si kepala benjol.
“Kok keras?”
“Saya ada di dalamnya!!”
Jam lima lebih seperempat pagi. Matahari sudah tidak malu-malu lagi bersinar karena sudah jam tugasnya. Dia sorotkan sinarnya ke bumi kuat-kuat biar terang. Sekarang si kepala benjol membuka jendela kamarnya lebar-lebar. Biar udara bisa bertukar. Biar udara pagi yang sejuk bisa masuk kamar. Nanti akan dihirup banyak-banyak. Ah… segar sekali.
Dia melihat burung-burung yang melesat di udara. “Dan saya harus secepatnya melesat ke kamar mandi… “
Eh, tunggu dulu. Bukankah si kepala benjol kepalanya benjol? Tapi kok dia cuek bebek? Malah bersiul-siul melenggang ke kamar mandi? Tapi pa yang terjadi setelah dirinya masuk ke kamar mandi dan menutup pintu.
“Adaaaoooooooo… kepalaku, sakiiiiiit!!!” si kepala benjol meraung keras.
“Eh, ngapain kamu teriak-teriak?” terdengar lagi suara dari dapur di luar kamar mandi.
“Nggak ngapa-ngapain. Cuma latihan teriak!!!” jawabnya kencang.
Hihihi ternyata dia malu ‘kali kepada ibunya yang ada di dapur kalau jatuh dari tempat tidur. Jadi teriaknya setelah keluar kamar.
Byur, byur, byur! Terdengar suara jebar-jebur dari kamar mandi. Semangat. Mandi memang perlu semangat. Airnya terlempar ke kiri, ke kanan, ke atas, ke bawah. Sampai-sampai baju yang ada di gantungan baju saja basah.
“Wah! Bajuku basah,” katanya setelah mandi. Walau begitu tetap saja dipakai.
Sekarang si kepala benjol menuju ke kamarnya.
Mau tahu siapakah si kepala benjol? Kita lihat seminggu yang lalu ketika si kepala benjol terlambat datang ke sekolah.
“Siapa namamu?” tanya guru piket.
“Cipan, pak!” oh ternyata namanya Cipan.
“Kenapa kamu terlambat?”
“Anu, bisnya jual mahal, tidak mau berhenti di perempatan, pak!”
“Dimana kamu mencegat bis?”
“Di pertigaan, pak!”
“Tentu saja tidak berhenti, tidak ada yang mencegat. Ini surat masuknya setelah tanda tangan, cepat pergi ke kelas!!”
Kata dia, gampang kok mengenalinya. Bila kamu jalan-jalan, kemudian bertemu remaja bertubuh kurus dan rada tinggi dan kamu tanya namanya, dia menjawab “Cipan”, nah berarti dia itu Cipan.
Ya, dia itu anak yang jujur. Tidak pernah mengaku Caca, Cucu, ataupun Coco. Dia cukup bangga kok dengan namanya yang hanya secomot itu. “Nama esklusif. Tidak ada bandingannya,” katanya suatu hari.
Dia cukup ngetop, loh! Serius. Kalau kamu kebetulan manpir di rumahnya dan menyebut namanya, pasti orang serumah pada tahu semua. Itu ‘kan membuktikan bahwa dia cukup ngetop. Setidaknya, ya… diantara orang seisi rumahnya.

*****

Jam setengah tujuh pagi,jalanan mulai nggak sepi. Seperti hari-hari sebelumnya, setelah pergi dari rumah berpakaian seragam silat, eh ngaco maksudnya sulap, hihi, maksudnya seragam sekolah abu-abu putih, dia berbengong ria di pertigaan ujung jalan. Bis-bis pada jam seperti itu biasanya sarat penumpang. Dan kalau begitu, bis-bis itu pada jual mahal semua. Mereka terlalu gengsi untuk sekedar berhenti di pertigaan itu guna menjemput Cipan. Walhasil, Cipan sering kedapatan berlarian mengejar bis yang berhenti agak jauh dari situ. Juga sering kedapatan berlarian di trotoar depan sekolahnya karena nyaris terlambat menjangkahkan kakinya di gerbang sekolah.
Bis yang ditunggu muncul. Maka seperti TKI yang lain, Cipan dengan semangat pahlawan kesianagn turut berpartisipasi membudayakan lari dalam rangka mengejar bis menuju sekolah. Lumayan Cipan bisa manyusup ke dalam, berdesakan dengan seorang gadis berwajah manis berseragam sekolah. Dan ini salah satu-satunya nikmat yang di berikan Tuhan kepada orang-orang seperti Cipan. Hanya pada saat itu Cipan berani menyentuh cewek.
Bis berbelok di tikungan, penumpang miring ke kanan. Kesempatan itu digunakan Cipan memulai berkomunikasi dengan cewek itu. Dia menginjak kaki cewek itu. Walau kata orang banyak cara memulai komunikasi tapi cara itu yang digunakan oleh Cipan.
“Eh, maaf ya. Nggak sengaja. Abis bisnya goyang-goyang, sih. Sakit ya?”. Ekspresi Cipan benar-benar sempurna menunjukkan rasa penyesalan. Pintar dia, sebab ikut ektra teater, kok.
“Nggak. Nggak sakit. Injak saja terus!” sahut cewek itu dingin. Cipan kaget berkat sandiwaranya yang kurang sempurna, dia sampai lupa mengangkat kakinya yang menginjak kaki cewek itu.
“Eh, kamu marah, ya?” wajah Cipan penuh penyesalan. Kali ini serius.
Gadis itu tersenyum. Ya Tuhan, ini kesempatan baik.
“Nama kamu siapa?” tanya Cipan setelah beberapa saat membisu. Gadis itu sedikit heran mendengar pertanyaan yang rada aneh itu. Beberapa saat dia Cuma memandang Cipan. Cipan jadi salah sendiri. “Dosa apa nanya begitu?” pikir Cipan.
“Saya Tanti. Kamu siapa?” sahutnya balik bertanya.
“Saya Cipan,” jawab Cipan sambil mengulurkan tangan.
Dan bisa ditebak. Untuk seterusnya mereka ngomong soal cuaca, sekolah, sinetron, film, musik, dan makanan favorit.
Di Ngajar seseorang turun. Meninggalkan bangku kosong yang langsung diduduki oleh Tanti. Cipan langsung menitipkan tasnya yang besar, karena berisi baju olahraga karena nanti ada pelajaran penjaskes di sekolahnya, dan beberapa buku yang tidak termuat di dalamnya kepada Tanti. Obrolan dilanjutkan kembali.
Dia terus mengobrol sampai kelupaan turun. “Udah ya, Tan!”. Akhirnya dengan tergesa-gesa, Cipan menerobos desakan penumpang untuk segera melompat ke pintu bis. “Kiri! Kiri! Mas!” teriaknya sambil menggedor-gedor pintu. Sang kondektur memandang sewot ke arahnya. “Sialan! Bukan dari tadi bilangnya!”.
Cipan melompat turun sambil meledek kondektur yang marah-marah. Lalu jalan menelusuri trotoar. Dia merasa ada sesuatu yang kurang. Apa ya? Ya astaga, tas dan bukunya tertinggal di bis! Cipan langsung balik hendak mengejar bis itu, tapi yang tertinggal hanya kepulan debu dan derunya. Cipan habis memaki-maki.
Menyesal dia, kenapa dia tadi nitip kepada cewek itu. Wah, rasanya ingin berteriak keras-keras. Menumpahkan kekesalan yang membludak di hatinya. Tapi situasi tidak mengizinkan. Banyak anak yang lagi jalan.
“Hei… Cipan!!!” dari kejauhan terdengar suara cewek yang memanggil. Cipan segera menoleh. Eh, itu Tanti sambil mengacung-acungkan tas dan buku Cipan.
“Kamu lupa bawa ini, ya?” teriaknya lagi.
Wajah mendung Cipan berubah menjadi cerah. “Loh, Tanti ‘kan harusnya turun di Srireja, kok dia bela-belain bawa barang-barang itu, sih?” pikirnya.
“Wah, makasih banget ya, Tan!” sahut Cipan sambil menghampiri Tanti.
Akhirnya, Cipan dengan setia menemani Tanti menunggu bis yang lewat berikutnya.
Sekarang jam dinding di dinding salah satu rumah di tepi jalan tempat Cipan dan Tanti menunggu bis menunjukkan jam tujuh tepat. Bel sekolah berdering di kejauhan. Tapi Cipan tidak peduli. Malah dia bersyukur bila bis yang berikutnya tidak datang.
Namun ternyata bis berikutnya datang. Tanti naik bis itu dan Cipan tanpa dikomando langsung berlari ke sekolah.
Pintu gerbang sekolah sudah tertutup. Jam bulat di pergelangan tangan kanan Cipan menyorot jam tujuh lebih seperempat. Cipan mencoba memanjat gerbang sekolah.
Namun sayang, dia terlihat oleh satpam dan langsung digelandang kayak maling ayam menuju ruang guru.
Cipan bertemu dengan guru piket.
“Cipan, kenapa kamu terlambat lagi?” tanya guru piket.
“Anu, seperti biasa, pak!!” ujar Cipan sambil cengar-cengir.

Read More..

Rumahku Istanaku

Bila kau datang mendekat
Ku mencoba untuk menjauh
Ku berusaha menghindar
Mobil kuning roda rantai
Belalai sekop menjuntai
Menderu memecah damai
Tembok roboh
Genting jatuh
Tegel merekah
Rata di tanah
Kau datang tanpa tanda
Menghadirkan penderitaan
Menghadirkan kesengsaraan
Anak-anak di ujung gang
Kami bangun istana kami
Dengan cucuran keringat
Dengan derai harapan
Dengan penuh pengorbanan
Kami bangun istana kami
Sedikit demi sedikit
Dengan berhemat
Walau kami melarat
Sekedip mata
Semua rata
Semua hilang
Tinggal angan
Rumahku istanaku…
Walau gubuk tetap istanaku
Ku ‘kan pergi dari gubukku
Mencari istana impian yang baru
Yang tak ada mobil kuning lagi
Kesamben, Selasa 20 April 2007

Read More..

Selasa, 04 September 2007

BAH! was Here

BAH! was Here, adalah tanda yang ditinggalkan di tempat yang pernah aku datangi. Secara harfiah artinya "BAH! pernah disini". BAH sendiri merupakan singkatan dari Bayu Aditya H, diberi tanda seru ("!") supaya seperti kata sanggahan.
Sekian, mohon maaf bagi yang merasa terganggu dengan tanda tersebut. Ini agar yang menemukan tanda tersebut menyadari keberadaan BAH!.

Read More..