Kamis, 13 September 2007

Rumahku Istanaku

Bila kau datang mendekat
Ku mencoba untuk menjauh
Ku berusaha menghindar
Mobil kuning roda rantai
Belalai sekop menjuntai
Menderu memecah damai
Tembok roboh
Genting jatuh
Tegel merekah
Rata di tanah
Kau datang tanpa tanda
Menghadirkan penderitaan
Menghadirkan kesengsaraan
Anak-anak di ujung gang
Kami bangun istana kami
Dengan cucuran keringat
Dengan derai harapan
Dengan penuh pengorbanan
Kami bangun istana kami
Sedikit demi sedikit
Dengan berhemat
Walau kami melarat
Sekedip mata
Semua rata
Semua hilang
Tinggal angan
Rumahku istanaku…
Walau gubuk tetap istanaku
Ku ‘kan pergi dari gubukku
Mencari istana impian yang baru
Yang tak ada mobil kuning lagi
Kesamben, Selasa 20 April 2007

Tidak ada komentar: