Senin, 17 September 2007

Gempa Laut : Ikan Nggak Musnah

Gempa memiliki kekuatan yang suangat besar. Gempa dengan kekuatan 7 SR saja kira-kira memiliki energi setara dengan 240 kiloton TNT, setara dengan 12 butir bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima. Tapi mengapa kita tidak melihat “ledakan" sebesar itu? kemana saja energinya?
Energi sebesar itu telah diubah menjadi energi mekanis berupa pemindahan massa batuan dari posisi sebelumnya ke posisi saat ini. Tapi tahukah Anda seberapa besar batuannya? Dr. Irwan Meilano menghitung ukurannya sebagai 240×120km (panjangxlebar) dengan besarnya slip rata-rata pada bidang gempa 6.5km, dah kedalaman rata-rata batuan yang dipindahkan ini kira-kira 30 Km, atau pada episenternya. Coba saja hitung berapa berat batuan yang terpindahkan kalau saja berat jenis batuan itu 2.5 gr/cc atau kira-kira 2.5 juta kilotonne/cubic kilometer. Tenaga gempa di Bengkulu ini setara 16ribu Kiloton TNT. Ingat skala magnitude gempa itu logaritmik.


Disinilah kuncinya. Getaran yang dihasilkan gempa berbeda dengan getaran yang dihasilkan bom. Berapa frekuensi yang dihasilkan oleh getaran gempa? getaran gempa menghasilkan frekuensi rendah dibawah 7 Hz, dan amplitudonya cukup besar. Sehingga getaran itu tidak menyebabkan adanya perubahan tekanan yang besar ketika merambat. Sedangkan getaran bom, memiliki frekuensi tinggi serta menyebabkan perubahan tekanan cukup besar diair maupun diudara. Tekanan inilah yang menyebabkan rusaknya bangunan, juga matinya ikan di laut ketika terjena bom ikan. Namun bom ikan ini tidak menghasilkan gelombang yang mampu merambat jauh. Sehingga getaran bom ikan hanya dirasakan di dekatnya, walaupun dekat tetapi sangat merusak keseluruhan ekosistem di laut. Koral serta terumbu karang hancur oleh ledakan bom ikan.
Gelombang gempa memiliki frekuensi rendah yang sangat dominan sehingga goyangannya inilah yang merusak bangunan, bukan tekanannya seperti ledakan bom. Itulah sebabnya BOM itu akan membunuh manusia. Sedangkan gempa bumi ini tidak membunuh, yang membunuh adalah konstruksi bangunan yang tidak tahan goyangan.
Ada yang menyatakan “Earthquake did not kill people, the bad building did it“, Gempa tidak membunuh manusia, tapi bangunan yang buruk yang melakukannya. Jadi disinilah yang terpenting adalah konstruksinya yang harus memenuhi standart atau tahan terhadap goyangan gempa. Tentunya berbeda ketika gempa ini menyebabkan tsunami, ataupun tanah longsor juga kan?




Tidak ada komentar: