Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 13 November 2008

Antara Ki, Ku, dan Ka

Kaki kiki
Kaku kuku
Kika kaka
Kuka kaka

Kaki kaki
Kuka kuka
Kaku kaku
Kika kika

Kaki kaka
kaka kaki
Kika kaku
Kaku kuka

Kakiku
Kukaki
Kakiku
Kakuku
Kakiku kaku

Klemunan, 13 November 2008

Read More..

Rabu, 12 November 2008

Pohon Tinggi

Pohon tinggi di tengah hutan
Diterkam angin kencang
Bertahan pohon tegar
Sakit di badan

Ranting-ranting mulai patah
Daun-daun mulai koyak
Batang menahan tegak
Akar menahan beban

Dulu pohon tinggi banyak teman
Dulu pohon tinggi banyak bantuan
Menahan terpaan yang datang
Bersama menanggung beban

Sendiri pohon tinggi
Teman pohon telah pergi
Meninggalkan luka hati
Pergi tanpa kembali

Pohon tinggi tanpa teman
Meratapi keadaan
Meratapi kesendirian
Mengharap kembalinya teman

Namun pohon sadar
Meratap tiada guna
Meratap hanya percuma
Meratap menambah lara

Pohon tinggi yang berjuang
Harapannya telah tiba
Teman pohon satu datang
Teman pohon lain datang

Pohon tinggi dengan teman
Sekarang istirahat dengan tenang
Dikelilingi kawan-kawan
Setia menemaninya

Kesamben, 12 November 2008

Read More..

Senin, 10 November 2008

Apa Kabar Pahlawan

Apa kabar pahlawan
Apa engkau baik saja
Apa engkau merasa bahagia
Apa engkau merasa gembira

Sudah empat puluh tiga tahun
Sejak engkau bersama kawan
Bersama sahabat, bersama lainnya
Menuju kota kita

Kini engkau sendiri
Terlelap tak bergerak
Di pusara tanpa nama
Di jantung kota kita

Perjuanganmu pahlawan
Bukan percuma
Perjuanganmu membuka pintu
Pintu yang lama
Ingin didobrak

Ingatlah engkau pahlawan
Jasamu tak 'kan kulupa
Jasamu tak 'kan kuingkar
Jasamu 'kan selalu dikenang
Dikenang sepanjang masa

Kesamben, 10 November 2008

Read More..

Kamis, 13 September 2007

Panas

Kutatap matahari bersinar
Sinarnya terik menyengat badan
kupalingkan mata dari matahari
Kulihat hamparan gersang tanpa air

Pohon-pohon tanpa akar
Rumput-rumput tinggal tanah
Yang tertinggal batu padas
Batu padas tepi jalan panas

Ku berjalan dan terus berjalan
Ku coba menikmati yang ada
Tapi, apa yang dapat ku nikmati
Hanyalah lahan tandus tanpa arti

Dulu ku teringat...
Di kiriku deretan hijau nan indah
Dulu ku teringat..
Di kananku sungai jernih beriak

Tapi kini...
Hanyalah hamparan debu
Debu penutup hati
Hati perusak alam

Sungai kering
Pohon musnah
Hewan punah
Tanah merekah

Aku berjalan
Berjalan menyusuri jalan
Jalan yang panas
Menuju kampung halaman

Klemunan, 10 Janunari 2007

Read More..

Rembulan Mimpi

Cahaya rembulan redup
Kelabu bersinar
Laksana tak hidup
Wajahnya memar

Rembulan, rembulan
Berdiri tegap di sana
Berdiri sendiri tenang
Tutupi kilatan bintang

Rembulan...
Apakah tahu engkau
Kerisauan hatiku
Kecemasan diriku

Aku berlari di kegelapan
Berlari sendirian
Mencari yang tiada pasti
Pendobrak resah ini

Aku mencari...
Aku mencari..
Mencari... Mencari...

Hai rembulan...
Lihatlah diriku ini
Aku berlari mengejar mimpi
Mimpi selangit tinggi

Aku berlari mencoba lebih
Namun aku tiada mampu lagi
Berhenti, jatuh diri ini
Hilang segala asa diri

Rembulan...
Ingin aku menggapaimu
Agar mampu aku ini
Meraih mimpiku selangit tinggi

Klemunan, Selasa Pon 27 Maret 2007

Read More..

Rumahku Istanaku

Bila kau datang mendekat
Ku mencoba untuk menjauh
Ku berusaha menghindar
Mobil kuning roda rantai
Belalai sekop menjuntai
Menderu memecah damai
Tembok roboh
Genting jatuh
Tegel merekah
Rata di tanah
Kau datang tanpa tanda
Menghadirkan penderitaan
Menghadirkan kesengsaraan
Anak-anak di ujung gang
Kami bangun istana kami
Dengan cucuran keringat
Dengan derai harapan
Dengan penuh pengorbanan
Kami bangun istana kami
Sedikit demi sedikit
Dengan berhemat
Walau kami melarat
Sekedip mata
Semua rata
Semua hilang
Tinggal angan
Rumahku istanaku…
Walau gubuk tetap istanaku
Ku ‘kan pergi dari gubukku
Mencari istana impian yang baru
Yang tak ada mobil kuning lagi
Kesamben, Selasa 20 April 2007

Read More..