Kamis, 23 Agustus 2007

Penyeka Portabel

Pada pertandingan kadang-kadang terjadi tackling keras oleh pemain lawan, sehingga pemain yang terkena tackling kesakitan. Pada saat itu petugas kesehatan tim akan segera masuk ke lapangan dan menyeka bagian yang sakit dengan penyeka (alat penyeka portabel).
Kantung penyeka portabel merupakan salah satu alat P3K yang dibawa oleh pelatih kesebelasan dalam mengantisipasi terjadinya kram atau terkilir. Kantung penyeka portabel bekerja dengan memanfaatkan reaksi endoterm, yaitu reaksi kimia yang disertai dengan pelepasan kalori dari lingkungan ke sistem, dan reaksi ekstern, yaitu reaksi kimia yang disertai dengan pelepasan kalori dari sistem ke lingkungan, secara langsung.
Kantung penyeka dingin berupa kantung plastik dua lapis. Bagian luar yang berisi serbuk amonium nitrat (NH4NO3) dan plastik bagian dalam, yang mudah pecah, berisi air. Apabila akan dipakai maka kantong plastik tersebut ditekan dan airnya akan keluar melarutkan amonium nitrat. Proses pelarutan amonium nitrat merupakan proses endoterm sehingga terjadi penurunan suhu. Penurunan suhu pada kantong yang mengandung 120grm kristal amonium nitrat (Mt=80) dan 500 ml air dapat dihitung sebagai berikut:
NH4NO3 = 120 gram
=120/80 mol
Total kalor diserap
= 1,5 mol x 26 kJ mol-1
= 39 kJ
= 39.000 J

Jika q= m x c x ΔT
3.900 = 500 x 4,2 x ΔT
ΔT = 18,6°C

Jadi, suhu larutan akan turun sebesar 18,6°C. Kantung dingin yang berisi amonium nitrat tidak dapat didaur ulang (sekali pakai) sebab larutan amonium nitrat sukar dikristalkan kembali.
Kantung penyeka panas berisi natrium tiosulfat cair (Na2S2O3). Natrium tiosulfat bertahan dalam kondisi cair di bawah titik bekunya (48°C), fenomena ini disebut super dingin (super-cold). Pada kondisi itu, bila ada sedikit saja kristal Na2S2O3 akan diikuti pengkristalan seluruh Na2S2O3 cair. Kristalisasi ini dapat dilakukan dengan menekan induk Na2S2O3 yang ada di pojok kantung ke dalam cairan Na2S2O3. Proses kristalisasi ini merupakan reaksi endoterm yang dapat menaikkan suhu kantung sampai 48°C. Kantung ini dapat dipakai ulang dengan memanaskan packing pada air hangat hingga natrium tiosulfat akan mencair kembali.
Kantung penyeka panas portabel yang lain berisi serbuk besi dan garam dapur serta gas oksigen. Kantung jenis ini berupa kantong plastik yang kuat agar tidak ada gas oksigen yang bocor serta dapat menahan tekanan gas oksigen.
Reaksi yang terjadi adalah:
4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)
ΔH = -1648 kJ mol-1

Pada campuran tersebut dikocok, oksigen akan keluar dari larutan NaCl dan terjadi reaksi antara besi dengan gas oksigen yang di katalis oleh NaCl dan air. Pengocokan tidak boleh terlalu kuat sebab reaksi yang terjadi menghasilkan kalor yang besar dan dapat menghasilkan panas yang terlalu tinggi karena reaksinya sangat cepat, model kantung ini hanya dapat digunakan sekali pakai.

Read More..

Kamis, 16 Agustus 2007

Merdeka Negeri Kita : Indonesia Raya

Negeri kita akan ulang tahun yang ke-62, setelah perjuangan yang panjang dari para pejuang kemerdekan. Kita harus tetap menjaga negeri kita agar tidak terjajah lagi baik berupa fisik ataupun jiwa kita. Kita harus berani mengatakan : "Indonesia Negeriku", tanpa malu-malu lagi, walaupun ada beberapa anak negeri ini yang tingkah lakunya memalukan. Kita harus bangga akan negeri ini, dimulai dari mencintai produk dalam negeri, produk dalam negeri hasil kerja keras bangsa.
Coba lihat judul di atas, "Indonesia Raya", lagu kebangsaan kita. Apakah kamu hafal? Tentumya sebagai anak negri harus hafal dan menghayati lagu tersebut.
Kemarin pada 4 Agustus 2007 Roy Suryo mengklaim menemukan lagu Indonesia Raya yang lebih lengkap daripada yang selama ini digunakan melalui kerjasama penelitian dengan Tim Air Putih.Pada 6 Agustus 2007, ditambahkan pernyataan bahwa ia meneliti sekaligus tiga versi lagu Indonesia Raya. Lagu Indonesia Raya yang diklaim versi asli ini pertama kali dipublikasikan oleh surat kabar Sin Po. Berikut ini adalah kutipan lirik lagu Indonesia Raya asli versi Roy Suryo, seperti yang di beritakan detikinet :

Indonesia Tanah Airkoe
Tanah Toempah Darahkoe
Disanalah Akoe Berdiri
Djadi Pandoe Iboekoe

Indonesia Kebangsaankoe
Bangsa dan Tanah Airkoe
Marilah Kita Berseroe
Indonesia Bersatoe

Hidoeplah Tanahkoe
Hidoeplah Negrikoe
Bangsakoe Ra'jatkoe Semw'wanja
Bangoenlah Jiwanja
Bangoenlah Badannja
Oentoek Indonesia Raja

Reff:
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Tanahkoe Negrikoe jang Koetjinta
Indonesia Raja Merdeka Merdeka
Hidoeplah Indonesia Raja

Indonesia Tanah jang Moelia
Tanah Kita jang Kaja
Di Sanalah Akoe Berdiri
Oentoek Slama-lamanja
Indonesia Tanah Poesaka
Poesaka Kita Semoeanja
Marilah Kita Mendo'a
Indonesia Bahagia

Soeboerlah Tanahnja
Soeboerlah Djiwanja
Bangsanja Ra'jatnja Sem'wanja
Sadarlah Hatinja
Sadarlah Boedinja
Oentoek Indonesia Raja

Reff:
Indonesia Tanah Jang Soetji
Tanah Kita Jang Sakti
Di Sanalah Akoe Berdiri
'Njaga Iboe Sedjati
Indonesia Tanah Berseri
Tanah Jang Akoe Sajangi
Marilah Kita Berdjandji
Indonesia Abadi

Slamatlah Ra'jatnja
Slamatlah Poetranja
Poelaoenja, Laoetnja, Sem'wanja
Madjoelah Negrinja
Madjoelah Pandoenja
Oentoek Indonesia Raja
Namun kemudian diklarifikasi bahwa temuan tersebut bukanlah lagu Indonesia Raya asli. Lagu sebenarnya direkam oleh Perusahaan Piringan Hitam Populer, Pasarbaru milik Yo Kim Chan yang belum ditemukan hingga sekarang. Pada 6 Agustus 2007, Tim Air Putih juga membantah Roy Suryo sebagai pihak yang pertama meneliti dan menemukan lagu teresebut. Roy Suryo juga tidak diakui sebagai pihak yang bekerjasama dengan tim ini dalam meneliti hal tersebut. Roy Suryo menganggap bahwa penolakan tersebut tidak berasal dari sumber yang bisa dipercaya. Namun pada tanggal 7 Agustus 2007, salah seorang anggota Tim Air Putih mengklarifikasi secara tertulis kepada media bahwa mereka memang bekerjasama dengan Roy Suryo untuk berhubungan dengan pemerintah.
Namun, melihat dari lirik ini, sepertinya aku pernah membacanya di buku seni musik kelas dua SMP-ku dulu, persis seperti ini, tapi dengan ejaan yang disempunakan. Di bukuku, lagu Indonesia Raya hanya sampai Reff pertama yang di beri notasi balok, sedangkan yang seterusnya hanya senagai pelengkap saja.
Dari sini, aku berkesimpulan bahwa lagu tersebut bulanlah lagu asli namun hanya versinya saja yang berbeda.

Read More..

Selasa, 07 Agustus 2007

Luar angkasa

Luar angkasa atau angkasa luar atau antariksa (juga disebut sebagai angkasa), merujuk ke bagian yang relatif kosong dari Jagad Raya, di luar atmosfer dari benda "celestial". Istilah luar angkasa digunakan untuk membedakannya dengan ruang udara dan lokasi "terrestrial".
Karena atmosfer Bumi tidak memiliki batas yang jelas, namun terdiri dari lapisan yang secara bertahap semakin menipis dengan naiknya ketinggian, tidak ada batasan yang jelas antara atmosfer dan angkasa. Ketinggian 100 kilometer atau 62 mil ditetapkan oleh Federation Aeronautique Internationale merupakan definisi yang paling banyak diterima sebagai batasan antara atmosfer dan angkasa.
Di Amerika Serikat, seseorang yang berada di atas ketinggian 80 km ditetapkan sebagai astronot. 120 km (75 mil atau 400.000 kaki) menandai batasan di mana efek atmosfer menjadi jelas sewaktu proses memasuki kembali atmosfir (re-entry). (Lihat juga garis Karman).

Batasan menuju angkasa
  • 4,6 km (15.000 kaki) — FAA menetapkan dibutuhkannya bantuan oksigen untuk pilot pesawat dan penumpangnya.
  • 5,3 km (17.400 kaki) — Setengah atmosfer Bumi berada di bawah ketinggian ini
  • 16 km (52.500 kaki) — Kabin bertekanan atau pakaian bertekanan dibutuhkan
  • 18 km (59.000 kaki) — Batasan atas dari Troposfer
  • 20 km (65.600 kaki) — Air pada suhu ruangan akan mendidih tanpa wadah bertekanan (kepercayaan tradisional yang menyatakan bahwa cairan tubuh akan mulai mendidih pada titik ini adalah salah karena tubuh akan menciptakan tekanan yang cukup untuk mencegah pendidihan nyata)
  • 24 km (78.700 kaki) — Sistem tekanan pesawat biasa tidak lagi berfungsi
  • 32 km (105.000 kaki) — Turbojet tidak lagi berfungsi
  • 45 km (148.000 kaki) — Ramjet tidak lagi berfungsi
  • 50 km (164.000 kaki) — Stratosfer berakhir
  • 80 km (262.000 kaki) — Mesosfer berakhir
  • 100 km (328.000 kaki) — Permukaan aerodinamika tidak lagi berfungsi
Proses masuk-kembali dari orbit dimulai pada 122 km (400.000 ft).

Angkasa tidak sama dengan orbit
Kesalahan pengertian umum tentang batasan ke angkasa adalah orbit terjadi dengan mencapai ketinggian ini. Orbit membutuhkan kecepatan orbit dan secara teoritis dapat terjadi pada ketinggian berapa saja. Gesekan atmosfer mencegah sebuah orbit yang terlalu rendah.
Ketinggian minimal untuk orbit stabil dimulai sekitar 350 km (220 mil) di atas permukaan laut rata-rata, jadi untuk melakukan penerbangan angkasa orbital nyata, sebuah pesawat harus terbang lebih tinggi dan (yang lebih penting) lebih cepat dari yang dibutuhkan untuk penerbangan angkasa sub-orbital.
Mencapai orbit membutuhkan kecepatan tinggi. Sebuah pesawat belum mencapai orbit sampai ia memutari Bumi begitu cepat sehingga gaya sentrifugal ke atas membatalkan gaya gravitasi ke bawah pesawat. Setelah mencapai di luar atmosfer, sebuah pesawat memasuki orbit harus berputar ke samping dan melanjutkan pendorongan roketnya untuk mencapai kecepatan yang dibutuhkan; untuk orbit Bumi rendah, kecepatannya sekitar 7,9 km/s (28.400 km/jam — 18.000 mill/jam). Oleh karena itu, mencapai ketinggian yang dibutuhkan merupakan langkah pertama untuk mencapai orbit.
Energi yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan untuk orbit bumi rendah 32MJ/kg sekitar dua puluh kali energi yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian dasar 10 kJ/km/kg.

Sumber : Luar angkasa

Read More..