Penyeka Portabel
Pada pertandingan kadang-kadang terjadi tackling keras oleh pemain lawan, sehingga pemain yang terkena tackling kesakitan. Pada saat itu petugas kesehatan tim akan segera masuk ke lapangan dan menyeka bagian yang sakit dengan penyeka (alat penyeka portabel).
Kantung penyeka portabel merupakan salah satu alat P3K yang dibawa oleh pelatih kesebelasan dalam mengantisipasi terjadinya kram atau terkilir. Kantung penyeka portabel bekerja dengan memanfaatkan reaksi endoterm, yaitu reaksi kimia yang disertai dengan pelepasan kalori dari lingkungan ke sistem, dan reaksi ekstern, yaitu reaksi kimia yang disertai dengan pelepasan kalori dari sistem ke lingkungan, secara langsung.
Kantung penyeka dingin berupa kantung plastik dua lapis. Bagian luar yang berisi serbuk amonium nitrat (NH4NO3) dan plastik bagian dalam, yang mudah pecah, berisi air. Apabila akan dipakai maka kantong plastik tersebut ditekan dan airnya akan keluar melarutkan amonium nitrat. Proses pelarutan amonium nitrat merupakan proses endoterm sehingga terjadi penurunan suhu. Penurunan suhu pada kantong yang mengandung 120grm kristal amonium nitrat (Mt=80) dan 500 ml air dapat dihitung sebagai berikut:
Jadi, suhu larutan akan turun sebesar 18,6°C. Kantung dingin yang berisi amonium nitrat tidak dapat didaur ulang (sekali pakai) sebab larutan amonium nitrat sukar dikristalkan kembali.
Kantung penyeka panas berisi natrium tiosulfat cair (Na2S2O3). Natrium tiosulfat bertahan dalam kondisi cair di bawah titik bekunya (48°C), fenomena ini disebut super dingin (super-cold). Pada kondisi itu, bila ada sedikit saja kristal Na2S2O3 akan diikuti pengkristalan seluruh Na2S2O3 cair. Kristalisasi ini dapat dilakukan dengan menekan induk Na2S2O3 yang ada di pojok kantung ke dalam cairan Na2S2O3. Proses kristalisasi ini merupakan reaksi endoterm yang dapat menaikkan suhu kantung sampai 48°C. Kantung ini dapat dipakai ulang dengan memanaskan packing pada air hangat hingga natrium tiosulfat akan mencair kembali.
Kantung penyeka panas portabel yang lain berisi serbuk besi dan garam dapur serta gas oksigen. Kantung jenis ini berupa kantong plastik yang kuat agar tidak ada gas oksigen yang bocor serta dapat menahan tekanan gas oksigen.
Pada campuran tersebut dikocok, oksigen akan keluar dari larutan NaCl dan terjadi reaksi antara besi dengan gas oksigen yang di katalis oleh NaCl dan air. Pengocokan tidak boleh terlalu kuat sebab reaksi yang terjadi menghasilkan kalor yang besar dan dapat menghasilkan panas yang terlalu tinggi karena reaksinya sangat cepat, model kantung ini hanya dapat digunakan sekali pakai.
Kantung penyeka portabel merupakan salah satu alat P3K yang dibawa oleh pelatih kesebelasan dalam mengantisipasi terjadinya kram atau terkilir. Kantung penyeka portabel bekerja dengan memanfaatkan reaksi endoterm, yaitu reaksi kimia yang disertai dengan pelepasan kalori dari lingkungan ke sistem, dan reaksi ekstern, yaitu reaksi kimia yang disertai dengan pelepasan kalori dari sistem ke lingkungan, secara langsung.
Kantung penyeka dingin berupa kantung plastik dua lapis. Bagian luar yang berisi serbuk amonium nitrat (NH4NO3) dan plastik bagian dalam, yang mudah pecah, berisi air. Apabila akan dipakai maka kantong plastik tersebut ditekan dan airnya akan keluar melarutkan amonium nitrat. Proses pelarutan amonium nitrat merupakan proses endoterm sehingga terjadi penurunan suhu. Penurunan suhu pada kantong yang mengandung 120grm kristal amonium nitrat (Mt=80) dan 500 ml air dapat dihitung sebagai berikut:
NH4NO3 = 120 gram
=120/80 mol
Total kalor diserap
= 1,5 mol x 26 kJ mol-1
= 39 kJ
= 39.000 J
Jika q= m x c x ΔT
3.900 = 500 x 4,2 x ΔT
ΔT = 18,6°C
Jadi, suhu larutan akan turun sebesar 18,6°C. Kantung dingin yang berisi amonium nitrat tidak dapat didaur ulang (sekali pakai) sebab larutan amonium nitrat sukar dikristalkan kembali.
Kantung penyeka panas berisi natrium tiosulfat cair (Na2S2O3). Natrium tiosulfat bertahan dalam kondisi cair di bawah titik bekunya (48°C), fenomena ini disebut super dingin (super-cold). Pada kondisi itu, bila ada sedikit saja kristal Na2S2O3 akan diikuti pengkristalan seluruh Na2S2O3 cair. Kristalisasi ini dapat dilakukan dengan menekan induk Na2S2O3 yang ada di pojok kantung ke dalam cairan Na2S2O3. Proses kristalisasi ini merupakan reaksi endoterm yang dapat menaikkan suhu kantung sampai 48°C. Kantung ini dapat dipakai ulang dengan memanaskan packing pada air hangat hingga natrium tiosulfat akan mencair kembali.
Kantung penyeka panas portabel yang lain berisi serbuk besi dan garam dapur serta gas oksigen. Kantung jenis ini berupa kantong plastik yang kuat agar tidak ada gas oksigen yang bocor serta dapat menahan tekanan gas oksigen.
Reaksi yang terjadi adalah:
4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)
ΔH = -1648 kJ mol-1
Pada campuran tersebut dikocok, oksigen akan keluar dari larutan NaCl dan terjadi reaksi antara besi dengan gas oksigen yang di katalis oleh NaCl dan air. Pengocokan tidak boleh terlalu kuat sebab reaksi yang terjadi menghasilkan kalor yang besar dan dapat menghasilkan panas yang terlalu tinggi karena reaksinya sangat cepat, model kantung ini hanya dapat digunakan sekali pakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar