Perpisahan Pak Budiono
Hari ini adalah apel perpisahan dengan bapak Budiono. Berikut ini adalah sambutan dari beliau, yang aku sunting dari situs resmi sekolah.
Bismillahir rahmaanir rahiim
Assalamu alaiukum warahmatullohi wabarakaatuh
Innal hamdal lillah nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu wana’uudhubillahi min syururi anfusinaa wa min sayyiati a’maalinaa man yahdihillahu falaa mudzil lalahu wa man yudzlil fala haadiya lahu, wa asyhadu anlailaha illallohu wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan ’aduhu wa rasuuluhu. Amma ba’du:
Bapak-ibu guru, Staff karyawan Tata Usaha yang dimulaikan Allah
Anak-anak yang ku cintai, ku sanyangi dan ku banggakan.
Di suasana yang berbahagia ini, marilah kita bersama meman-jatkan puji syukur ke hadirat Illahi Robbi. Ya Robbi, bagi-Mu, segala puji wahai Dzat yang telah menunjuki kami dengan agama-Mu. Wahai Dzat yang Maha Agung dan Maha Mulia, yang keagungan dan ke-muliaan-Mu tidak pernah akan sirna, meskipun seluruh manusia Kafir dan durhaka kepada-Mu.
Shalawat dan salam semoga tetap Engkau limpahkan kepada beliau Nabi Muhammad saw, keluarga, kerabat dan shahabat beliau, serta umatnya yang secara konsisten dan konsekuen menjalankan dan mendakwahkan ajarannya hingga akhir zaman.
Anak-anakku yang dimuliakan Allah
Sekian banyak hari, telah saya lewati bersama kalian, tak ada hari yang tidak indah, ingin rasanya bersama selamanya, namun itu tidak mungkin. Saya telah berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian, semoga warga besar SMA Negeri 1 Kesamben tercinta ini tak pernah menyesal dengan pertemuan kita sejak empat tahun delapan bulan yang lalu. Seperti kata orang ”bukan perpisahan yang dise-salkan namun pertemuan yang disayangkan” semoga kalimat ini tidak terjadi pada diri kita semua.
Kenangan terindah yang pernah terjadi, mari kita ukir di lubuk hati kita masing-masing yang paling dalam untuk kita kenang sela-manya, sedangkan kenangan buruk yang mungkin pernah terjadi, mari kita kubur dalam-dalam, sehingga kita tidak pernah mengi-ngatnya lagi, atau lupakanlah segera.
Saya bukanlah peri yang turun dari langit yang bisa memberikan semua keinginan kalian. Saya bukanlah bintang kejora yang bersinar di malam hari, dan bukan pula bulan purnama yang mampu menyinari seluruh mahkluk di bumi. Tapi saya punya kemauan, saya punya keinginan untuk memajukan sekolah ini, yang aku berikan kepada kalian. Kemauan dan keinginan yang mesti harus didukung semua komponen.
Saya sudah mencoba memberikan yang terbaik untuk kalian miliki, namun maafkan hanya inilah yang mampu aku persembahkan. Hanya inilah yang mampu Bapak berikan kepada kalian. Waktu yang ada hanya sesaat, dan kini telah berakhir. Seperti kita telah pernah diingatkan ”Cintailah apa saja sesuka hatimu, namun kamu pasti akan berpisah dengannya”, dan betapapun saya sangat mencintai, menyayangi kalian dan SMA Negeri 1 Kesamben ini, namun kini saatnya kita mesti berpisah. Tugas saya berbeda tempat dengan kalian, walaupun masih di bidang yang sama, yaitu pendidikan.
Semenjak tanggal 12 Desember 2008 yang lalu secara resmi Saya telah dipindahtugaskan menjadi guru dengan tugas tambahan Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Sutojayan. Bersama itu pula telah dilantik dan ditetapkan Bapak Sumino, S.Pd, guru SMA Negeri 1 Sutojayan dipromosikan menjadi guru dengan tugas tambahan Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Kesamben tercinta ini. Dengan pemimpin-pemimpin yang relatif muda, semoga sekolah ini terus maju dan mengalami banyak perubahan positif dengan semangat muda yang dimilikinya.
Saya berharap perpisahan ini akan membawa kebaikan kita masing-masing. Semoga pertemuan kita yang lalu bagaikan perte-muan emas batangan dengan api—yang mampu mengubah dan menjadikan emas tersebut menjadi perhiasan yang indah, atau pertemuan yang lalu bagiakan kepompong menjadi kupu-kupu—yang telah mengubah ulat yang amat menjijikkan menjadi kupu-kupu yang teramat indah.
Anak-anakku yang dimuliakan Allah
Bapak hanya dapat mengucapkan selamat belajar, selamat meniti masa depan melalui lembaga ini, kalian tidak salah memilih lembaga ini untuk belajar, kalian sudah benar. Semoga keberhasilan selalu diberikan oleh Allah kepada Kita semua. Jika boleh saya umpamakan kehidupan ini sebagai sebuah perjalanan, maka bapak ingatkan: jangan terlalu sering menoleh ke belakang, sesering kalian menoleh ke belakang sesering itu pula kerja kerasmu menggapai cita-cita terganggu, energimu akan terbuang sia-sia, bolehlah sesekali saja kalian menoleh ke belakang, kalian boleh menoleh ke belakang untuk sekedar mengenang di mana kalian pernah berada, (ooh aku pernah studi di SMA Negeri 1 Kesamben), kali lain jika kalian ingin menoleh ke belakang, tentu harus dengan paradigma yang berbeda, bukan lagi dimana aku pernah berada, tetapi di manakah mungkin aku bisa berada, mungkinkah suatu saat aku bisa berada lagi di SMA ini tentu dalam posisi dan kapasitas yang berbeda dengan sekarang, misalnya sebagai karyawan, guru, ayau kepala sekolah, mungkinkah aku bisa berada di kantor Polisi sebagai Kapolsek, bukan sebagai tahanan Polisi, mungkinkan aku bisa berada di Kantor Camat sebagai Camat, bukan hanya sebagai orang yang sedang mengurus KTP, mungkinkah aku berada di Kantor BRI sebagai pimpinan, bukan sebagai nasabah yang sedang pinjam uang, dan sebagainya. Ingatlah tidak ada masa depan di masa lampau.
Saya mohon maaf apabila selama ini, saya atau sekolah kurang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada kalian. Sekali lagi, Saya hanya dapat mengucapkan, maafkanlah saya. Khususnya anak-anakku kelas XII ingat Ujian Nasional tinggal 76 hari lagi!!! (Senin, 2 Februari 2009), kalian harus sukses, manfaatkan kesem-patan yang masih ada ini sebaik-baiknya, dan jangan pernah bermimpi kalian sukses tanpa usaha dan kerja keras. Ingat hari ini adalah ladang—untuk itu manfaatkan bercocok tanam sebanyak mungkin, dan hari kemudian adalah saatnya menikmati hasil panen-an. Jangan pernah bermimpi menuai hasil panenan, jika tidak pernah menanam. Ingatlah!!!, apabila hari ini kalian terlalu lunak menata kehidupan, di hari tua kalian akan ditindas, dihimpit, dan dilindas oleh kerasnya kehidupan. Namun sebaliknya apabila hari ini kalian kerja keras penuh disiplin dalam menata kehidupan, insya Allah ke depan kerasnya kehidupan akan takluk dan lunak di hadapanmu.
Anak-anakku yang dimuliakan Allah
Sekali lagi apabila selama ini Bapak mempunyai kesalahan terhadap kalian, maka pada hari ini sudilah kiranya kalian memaafkan semua kesalahan tersebut. Aku titipkan SMA Negeri 1 Kesamben tercinta ini kepada kalian semua, jagalah nama harumnya, tingkatkan prestasinya, tumbuh-kembangkan terus agar menjadi sekolah yang memiliki nama besar minimal di tingkat kabupaten, atau bahkan di tingkat provinsi dan nasional.
Itulah kata sambutan yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala kesalahan. Hadanallohu waiyakum ajmain.
Wassalamu alaiukum warahmatullohi wabarakaatuh.
(Oleh: Drs. Budiono, M.Pd)
Selain sambutan, Pak Budiono juga membuat puisi perpisahan kepada kami:
Suara Hati
Hari-hari telah kita lewati bersama
Rasakan manisnya suka dan duka
Akhirnya, kutuliskan suara hati ini,
hanya untuk kalian semua
Ku katakan semua yang ada
Kalian dambaan ku satu-satunya
Aku tak ingin kehilangan kalian
Ku ingin melihat kalian berhasil
Kasih-sayang kita tak kan goyah oleh waktu
Kusadari, selama ini kalian begitu berarti
Bersama kalian kurasakan indahnya dunia
Aku menyesal bila telah berbuat salah
Mungkin menyakitkan hati
Saya hanya manusia biasa
Tak mampu menghindar dari salah
Tuhan-lah yang mengaturnya
Izinkanlah aku berpisah dengan kalian
Namun aku tetap berharap
Kasih sayang kita terukir di hati
Ku ingin melihat kalian bahagia
Aku berharap kita tetap bersaudara
Agar terjaga keutuhan kasih sayang
Bagiku, kalian jantung hatiku
Yang tak mungkin kulepaskan
Semoga Tuhan mendengar
kasih sayang yang suci ini
Sampai akhir hayat kita nanti
Sambutan Kepala SMA Negeri 1 Kesamben
pada Acara Perpisahan dengan siswa 2 Februari 2009.
pada Acara Perpisahan dengan siswa 2 Februari 2009.
Bismillahir rahmaanir rahiim
Assalamu alaiukum warahmatullohi wabarakaatuh
Innal hamdal lillah nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu wana’uudhubillahi min syururi anfusinaa wa min sayyiati a’maalinaa man yahdihillahu falaa mudzil lalahu wa man yudzlil fala haadiya lahu, wa asyhadu anlailaha illallohu wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan ’aduhu wa rasuuluhu. Amma ba’du:
Bapak-ibu guru, Staff karyawan Tata Usaha yang dimulaikan Allah
Anak-anak yang ku cintai, ku sanyangi dan ku banggakan.
Di suasana yang berbahagia ini, marilah kita bersama meman-jatkan puji syukur ke hadirat Illahi Robbi. Ya Robbi, bagi-Mu, segala puji wahai Dzat yang telah menunjuki kami dengan agama-Mu. Wahai Dzat yang Maha Agung dan Maha Mulia, yang keagungan dan ke-muliaan-Mu tidak pernah akan sirna, meskipun seluruh manusia Kafir dan durhaka kepada-Mu.
Shalawat dan salam semoga tetap Engkau limpahkan kepada beliau Nabi Muhammad saw, keluarga, kerabat dan shahabat beliau, serta umatnya yang secara konsisten dan konsekuen menjalankan dan mendakwahkan ajarannya hingga akhir zaman.
Anak-anakku yang dimuliakan Allah
Sekian banyak hari, telah saya lewati bersama kalian, tak ada hari yang tidak indah, ingin rasanya bersama selamanya, namun itu tidak mungkin. Saya telah berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian, semoga warga besar SMA Negeri 1 Kesamben tercinta ini tak pernah menyesal dengan pertemuan kita sejak empat tahun delapan bulan yang lalu. Seperti kata orang ”bukan perpisahan yang dise-salkan namun pertemuan yang disayangkan” semoga kalimat ini tidak terjadi pada diri kita semua.
Kenangan terindah yang pernah terjadi, mari kita ukir di lubuk hati kita masing-masing yang paling dalam untuk kita kenang sela-manya, sedangkan kenangan buruk yang mungkin pernah terjadi, mari kita kubur dalam-dalam, sehingga kita tidak pernah mengi-ngatnya lagi, atau lupakanlah segera.
Saya bukanlah peri yang turun dari langit yang bisa memberikan semua keinginan kalian. Saya bukanlah bintang kejora yang bersinar di malam hari, dan bukan pula bulan purnama yang mampu menyinari seluruh mahkluk di bumi. Tapi saya punya kemauan, saya punya keinginan untuk memajukan sekolah ini, yang aku berikan kepada kalian. Kemauan dan keinginan yang mesti harus didukung semua komponen.
Saya sudah mencoba memberikan yang terbaik untuk kalian miliki, namun maafkan hanya inilah yang mampu aku persembahkan. Hanya inilah yang mampu Bapak berikan kepada kalian. Waktu yang ada hanya sesaat, dan kini telah berakhir. Seperti kita telah pernah diingatkan ”Cintailah apa saja sesuka hatimu, namun kamu pasti akan berpisah dengannya”, dan betapapun saya sangat mencintai, menyayangi kalian dan SMA Negeri 1 Kesamben ini, namun kini saatnya kita mesti berpisah. Tugas saya berbeda tempat dengan kalian, walaupun masih di bidang yang sama, yaitu pendidikan.
Semenjak tanggal 12 Desember 2008 yang lalu secara resmi Saya telah dipindahtugaskan menjadi guru dengan tugas tambahan Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Sutojayan. Bersama itu pula telah dilantik dan ditetapkan Bapak Sumino, S.Pd, guru SMA Negeri 1 Sutojayan dipromosikan menjadi guru dengan tugas tambahan Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Kesamben tercinta ini. Dengan pemimpin-pemimpin yang relatif muda, semoga sekolah ini terus maju dan mengalami banyak perubahan positif dengan semangat muda yang dimilikinya.
Saya berharap perpisahan ini akan membawa kebaikan kita masing-masing. Semoga pertemuan kita yang lalu bagaikan perte-muan emas batangan dengan api—yang mampu mengubah dan menjadikan emas tersebut menjadi perhiasan yang indah, atau pertemuan yang lalu bagiakan kepompong menjadi kupu-kupu—yang telah mengubah ulat yang amat menjijikkan menjadi kupu-kupu yang teramat indah.
Anak-anakku yang dimuliakan Allah
Bapak hanya dapat mengucapkan selamat belajar, selamat meniti masa depan melalui lembaga ini, kalian tidak salah memilih lembaga ini untuk belajar, kalian sudah benar. Semoga keberhasilan selalu diberikan oleh Allah kepada Kita semua. Jika boleh saya umpamakan kehidupan ini sebagai sebuah perjalanan, maka bapak ingatkan: jangan terlalu sering menoleh ke belakang, sesering kalian menoleh ke belakang sesering itu pula kerja kerasmu menggapai cita-cita terganggu, energimu akan terbuang sia-sia, bolehlah sesekali saja kalian menoleh ke belakang, kalian boleh menoleh ke belakang untuk sekedar mengenang di mana kalian pernah berada, (ooh aku pernah studi di SMA Negeri 1 Kesamben), kali lain jika kalian ingin menoleh ke belakang, tentu harus dengan paradigma yang berbeda, bukan lagi dimana aku pernah berada, tetapi di manakah mungkin aku bisa berada, mungkinkah suatu saat aku bisa berada lagi di SMA ini tentu dalam posisi dan kapasitas yang berbeda dengan sekarang, misalnya sebagai karyawan, guru, ayau kepala sekolah, mungkinkah aku bisa berada di kantor Polisi sebagai Kapolsek, bukan sebagai tahanan Polisi, mungkinkan aku bisa berada di Kantor Camat sebagai Camat, bukan hanya sebagai orang yang sedang mengurus KTP, mungkinkah aku berada di Kantor BRI sebagai pimpinan, bukan sebagai nasabah yang sedang pinjam uang, dan sebagainya. Ingatlah tidak ada masa depan di masa lampau.
Saya mohon maaf apabila selama ini, saya atau sekolah kurang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada kalian. Sekali lagi, Saya hanya dapat mengucapkan, maafkanlah saya. Khususnya anak-anakku kelas XII ingat Ujian Nasional tinggal 76 hari lagi!!! (Senin, 2 Februari 2009), kalian harus sukses, manfaatkan kesem-patan yang masih ada ini sebaik-baiknya, dan jangan pernah bermimpi kalian sukses tanpa usaha dan kerja keras. Ingat hari ini adalah ladang—untuk itu manfaatkan bercocok tanam sebanyak mungkin, dan hari kemudian adalah saatnya menikmati hasil panen-an. Jangan pernah bermimpi menuai hasil panenan, jika tidak pernah menanam. Ingatlah!!!, apabila hari ini kalian terlalu lunak menata kehidupan, di hari tua kalian akan ditindas, dihimpit, dan dilindas oleh kerasnya kehidupan. Namun sebaliknya apabila hari ini kalian kerja keras penuh disiplin dalam menata kehidupan, insya Allah ke depan kerasnya kehidupan akan takluk dan lunak di hadapanmu.
Anak-anakku yang dimuliakan Allah
Sekali lagi apabila selama ini Bapak mempunyai kesalahan terhadap kalian, maka pada hari ini sudilah kiranya kalian memaafkan semua kesalahan tersebut. Aku titipkan SMA Negeri 1 Kesamben tercinta ini kepada kalian semua, jagalah nama harumnya, tingkatkan prestasinya, tumbuh-kembangkan terus agar menjadi sekolah yang memiliki nama besar minimal di tingkat kabupaten, atau bahkan di tingkat provinsi dan nasional.
Itulah kata sambutan yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala kesalahan. Hadanallohu waiyakum ajmain.
Wassalamu alaiukum warahmatullohi wabarakaatuh.
(Oleh: Drs. Budiono, M.Pd)
Selain sambutan, Pak Budiono juga membuat puisi perpisahan kepada kami:
Suara Hati
Hari-hari telah kita lewati bersama
Rasakan manisnya suka dan duka
Akhirnya, kutuliskan suara hati ini,
hanya untuk kalian semua
Ku katakan semua yang ada
Kalian dambaan ku satu-satunya
Aku tak ingin kehilangan kalian
Ku ingin melihat kalian berhasil
Kasih-sayang kita tak kan goyah oleh waktu
Kusadari, selama ini kalian begitu berarti
Bersama kalian kurasakan indahnya dunia
Aku menyesal bila telah berbuat salah
Mungkin menyakitkan hati
Saya hanya manusia biasa
Tak mampu menghindar dari salah
Tuhan-lah yang mengaturnya
Izinkanlah aku berpisah dengan kalian
Namun aku tetap berharap
Kasih sayang kita terukir di hati
Ku ingin melihat kalian bahagia
Aku berharap kita tetap bersaudara
Agar terjaga keutuhan kasih sayang
Bagiku, kalian jantung hatiku
Yang tak mungkin kulepaskan
Semoga Tuhan mendengar
kasih sayang yang suci ini
Sampai akhir hayat kita nanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar